Ratusan Demonstran Afghanistan Tuding NATO Tewaskan 4 Anak
Selasa, 01/05/2012 18:07 WIB
Kabul, Ratusan warga Afghanistan berdemonstrasi di Kandahar, Afghanistan selatan. Mereka menuding pasukan NATO telah menewaskan empat anak-anak saat baku tembak dengan para gerilyawan di kota tersebut.
Dalam aksi ini, para demonstran tersebut mengusung jasad keempat anak yang berumur 8 tahun hingga 12 tahun tersebut. Mereka memblokir jalan raya yang menghubungkan Kabul-Kandahar. Massa pun meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika.
Juru bicara International Security Assistance Force (ISAF) pimpinan NATO, Brian Badura mengatakan, laporan awal menyebutkan anak-anak tersebut tewas akibat tembakan gerilyawan.
"Kami tahu mengenai insiden di Afghanistan selatan kemarin. Kepolisian Lokal Afghan (Afghan Local Police) beserta para penasihat koalisi tengah bertemu dengan warga desa setempat ketika mereka diserang para pemberontak," kata Badura seperti dilansir AFP, Selasa (1/5/2012).
"Laporan awal mengindikasikan ada sejumlah anak yang tewas dan terluka oleh para pemberontak. Anak-anak dievakuasi oleh pasukan koalisi ke fasilitas medis untuk perawatan," imbuhnya.
Wakil Gubernur Provinsi Zabul, Mohammad Jan Rasoulyar mengatakan, anak-anak tersebut tewas saat kontak senjata antara gerilyawan Taliban dan pasukan keamanan Afghan dan ISAF di Shahjoy, Kandahar pada Senin, 30 April kemarin.
Menurut Rasoulyar, baku tembak terjadi ketika pasukan yang tengah mengadakan pertemuan dengan para tokoh komunitas setempat diserang oleh para gerilyawan. "ISAF dan pasukan Afghan pun balas menembak. Terjadi baku tembak yang menewaskan empat anak dan beberapa anak lainnya terluka. Hari ini warga memprotes kematian anak-anak tersebut," ujar Rasoulyar kepada AFP.
Menurut kepolisian Afghan, beberapa ratus orang ikut serta dalam aksi protes tersebut. Aksi tersebut sejauh ini berlangsung damai.
Dalam aksi ini, para demonstran tersebut mengusung jasad keempat anak yang berumur 8 tahun hingga 12 tahun tersebut. Mereka memblokir jalan raya yang menghubungkan Kabul-Kandahar. Massa pun meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika.
Juru bicara International Security Assistance Force (ISAF) pimpinan NATO, Brian Badura mengatakan, laporan awal menyebutkan anak-anak tersebut tewas akibat tembakan gerilyawan.
"Kami tahu mengenai insiden di Afghanistan selatan kemarin. Kepolisian Lokal Afghan (Afghan Local Police) beserta para penasihat koalisi tengah bertemu dengan warga desa setempat ketika mereka diserang para pemberontak," kata Badura seperti dilansir AFP, Selasa (1/5/2012).
"Laporan awal mengindikasikan ada sejumlah anak yang tewas dan terluka oleh para pemberontak. Anak-anak dievakuasi oleh pasukan koalisi ke fasilitas medis untuk perawatan," imbuhnya.
Wakil Gubernur Provinsi Zabul, Mohammad Jan Rasoulyar mengatakan, anak-anak tersebut tewas saat kontak senjata antara gerilyawan Taliban dan pasukan keamanan Afghan dan ISAF di Shahjoy, Kandahar pada Senin, 30 April kemarin.
Menurut Rasoulyar, baku tembak terjadi ketika pasukan yang tengah mengadakan pertemuan dengan para tokoh komunitas setempat diserang oleh para gerilyawan. "ISAF dan pasukan Afghan pun balas menembak. Terjadi baku tembak yang menewaskan empat anak dan beberapa anak lainnya terluka. Hari ini warga memprotes kematian anak-anak tersebut," ujar Rasoulyar kepada AFP.
Menurut kepolisian Afghan, beberapa ratus orang ikut serta dalam aksi protes tersebut. Aksi tersebut sejauh ini berlangsung damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar